Rudiantara Yakin Penambahan Frekuensi Buat Internet Tambah Cepat

11 Juni 2017  |  21:04 WIB
Share this post :
Pemerintah meyakini level kecepatan koneksi internet Indonesia akan meningkat dan mengalahkan sejumlah negara di Asia Pasifik pada 2018 seiring penambahan frekuensi radio untuk kebutuhan jaringan seluler.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meyakini level kecepatan koneksi internet Indonesia akan meningkat dan mengalahkan sejumlah negara di Asia Pasifik pada 2018 seiring penambahan frekuensi radio untuk kebutuhan jaringan seluler.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menanggapi hasil laporan State of the Internet Report kuartal I/2017 yang dirangkum daro Akamai Intelligent Platform. Dalam laporan disebutkan, level kecepatan koneksi internet Indonesia berada di peringkat buncit dibandingkan negara di kawasan Asia Pasifik.

Rudiantara meyakini pengukuran kecepatan koneksi internet global itu kemungkinan hanya dilakukan di kota-kota besar nasional. Seperti diketahui, kondisi penggunaan jaringan seluler di 10 kota besar mengalami kepadatan (congestion). Kesepuluh kota besar itu antara lain, Medan, DKI Jakarta, lingkup Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek), Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, dan Makasar.

“Tergantung mengukurnya [kecepatan koneksi internet] seperti apa, saya yakin pengukurannya di kota besar. Kita semua pakai ponsel, memang sedang ada masalah congestion,” jelasnya, Jumat(9/6/2017).

Oleh karena itu, pemerintah berniat memberikan izin penggunaan frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz kepada operator seluler yang ditargetkan berlaku mulai 1 Januari 2018. Nantinya, frekuensi tambahan akan meningkatkan performa kecepatan koneksi internet dan diharapkan turut mengubah peringkat Indonesia menjadi naik dibanding negara lain pada tahun depan.

“Makanya kami akan segera rilis frekuensi tambahan, nanti tentu akan improve [meningkat] lagi kecepatan [koneksi internet],” tuturnya.

Saat ini, kementerian masih memfinalisasi aturan lelang kedua frekuensi tersebut dan diperkirakan rampung akhir Juni atau awal Juli 2017.

“Tinggal konsolidasi dengan stakeholder [pemangku kepentingan]. Kemarin kan sudah konsultasi publik. Intinya 1 Januari [2018] harus sudah improve,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan State of the Internet Report kuartal I/2017 yang dirangkum dari Akamai Intelligent Platform, Indonesia berada di peringkat 13 di antara 15 negara di kawasan Asia Pasifik dan hanya unggul dari India dan Filipina. Indonesia berada di bawah China, Sri Lanka, Malaysia, bahkan Vietnam. Peringkat lima besar dengan koneksi internet tercepat di kawasan Asia Pasifik antara lain Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Taiwan. 

Setiap kuartal, Akamai menerbitkan laporan 'State of the Internet-Connectivity' yang mencakup data dari seluruh Akamai Intelligent Platform tentang penerapan broadband, konektivitas mobile, dan topik relevan terkait internet dan penggunaannya, sekaligus tren yang terlihat dalam data tersebut sepanjang waktu.