JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendukung penuh rencana yang dilakukan Balai Penyedia dan Pengelolaan Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) untuk membangun desa broadband agar petani dan penduduk desa merasakan manfaat Internet.
Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengemukakan dewasa ini seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan akses Internet. Menurutnya, manfaat Internet tersebut di antaranya adalah membantu para penduduk desa dan petani untuk berjualan secara daring.
"Ya harus didukung dong. Saat ini kan masyarakat desa juga butuh sekali Internet itu. Mereka bisa menjual hasil pertaniannya dan kreativitasnya di dunia maya seperti di e-commerce misalnya. Itu yang dibutuhkan masyarakat desa dan petani saat ini," tuturnya di Jakarta, Jumat (28/7).
Menurutnya, sebagai dukungan terhadap masyarakat desa dan petani agar dapat bersaing di era digital, pemerintah telah menggelar Expo Prukades 2017 untuk mengembangkan bisnis dan daya saing masyarakat desa serta petani.
"Untuk meningkatkan skala produksi mereka, kami akan membawa BUMN dan swasta untuk membantu mereka. Bisa saja misalnya petani itu diberi bibit agar bisa meningkatkan produksinya," katanya.
Dia menjelaskan dewasa ini masyarakat desa tidak hanya membutuhkan Internet, tetapi juga pasokan listrik yang cukup. Menurutnya, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak swasta.
"Kami sudah menggandeng banyak stakeholder, swasta juga. Ini semua kami lakukan untuk mendukung masyarakat desa," ujarnya.
Seperti diketahui, BP3TI berencana menutup area blankspot pada sekitar 5.000 desa yang akan rampung pada 2019. Menurut BP3TI hingga akhir Desember r 2016, pihaknya telah membangun sebanyak 31 BTS aktif dan sebanyak 40 BTS masih dalam proses pembangunan.