MIANGAS, Sulut—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkuat jaringan infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK), di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang merupakan wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.
Menkominfo Rudiantara meresmikan empat infrastruktur di daerah yang berpenduduk sekitar 255 kepala keluarga itu untuk meningkatkan akses informasi dan memperkokoh kesatuan bangsa. Apalagi daerah tersebut rawan ancaman terorisme karena berdekatan dengan daerah konflik Marawi, Filipina.
“Mempertahankan kedaulatan itu salah satunya menjaga wilayah perbatasan, yakni pulau-pulau terluar, terutama yang berpenduduk harus kita jaga. Menjaganya dengan ketersediaan layanan TIK yang memadai. Harus ada seluler, internet, radio dan televisi. Agar masyarakat Indonesia, meskipun jauh dari kota besar, mendapatkan akses informasi dan berkomunikasi dengan siapapun,” katanya saat kunjungan kerja ke Miangas, Senin (31/7).
Pembangunan infrastruktur TIK di perbatasan itu dilakukan bersama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan stakholder lainnya. Direktur Utama BP3TI Anang Latif mengatakan pembangunan infrastruktur TIK kiu menggunakan dana kewajiban layanan umum (KLU) atau universal service obligation (USO).
“Kami keroyokan beker jasama dengan berbagai instansi,” ujar Anang.
Sarana pertama yang dibangun adalah BTS 4G untuk meningkatkan kualitas layanan internet. Semula, warga di Mianggas hanya mendapatkan layanan 2G yang hanya mampu berkirim pesan dan melakukan panggilan telepon. Keberadaan BTS 4G diharapkan bisa meningkatkan layanan internet berkecepatan tinggi sehingga masyarakat bisa mengakses berbagai macam informasi.
Kedua, di Mianggas juga dibangun layanan tv digital dari TVRI. Selama ini masyarakat harus menggunakan parabola dengan siaran analog yang bisa menangkap berbagai macam siaran dari luar negeri yang tidak difilter. Masyarakat kemudian diberikan alat konversi atau setup box tv digital agar bisa mengakses siaran dengan kualitas tinggi.
Ketiga, Kemenkominfo bersama RRI juga membangun transmisi radio. Selama ini warga Miangas menikmati siaran radio dari Filipina, China dan Jepang.
Keempat, infrastruktur yang dibangun adalah akses internet berupa penyediaan Wifi Nusantara dan melengkapi sekolah dan puskesmas serta beberapa rumah pintar dengan layanan internet.
Rudiantara mengemukakan bahwa kemajuan teknologi harus dinikmati dan dimanfaatkan bersama. Meskipun Miangas merupakan daerah terpencil, namun lokasinya sangat strategis karena merupakan beranda terdepan di wilayah utara Indonesia. Meskipun demikian, Rudiantara mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan akses informasi yang ada saat ini untuk kegiatan positif.
“Saya pesan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengawasi anaknya menggunakan internet. Anak-anak jangan dibuatkan akun media sosial dulu sebelum berusia 13 tahun,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyambut baik pembangunan infrastruktur TIK di Mianggas tersebut agar bisa meningkatkan pendapatan ekonomi dan kemajuan masyarakat lokal. Pemprov Sulut akan menindaklanjuti program yang sudah dilakukan dengan melatih guru-guru dan tokoh pemuda di Miangas.
Adapun, Bupati Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip mengemukakan, mayoritas warga Miangas bekerja sebagai nelayan dan petani kopra. Namun, sepertiga lahan pertanian Pulau Miangas habis untuk pembangunan Bandara Mianggas. Dia berharap pembangunan sarana infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang dibangun ini bisa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat sehingga tidak lagi bergantung pada pekerjaan yang ada.
“Kami akan memacu industri pariwisata kepulauan,” katanya.